Kamis, 20 Desember 2012

Sepenggal Episode Perang Uhud untuk Ukhti... - Media Islam An-Najah

Sepenggal Episode Perang Uhud untuk Ukhti... - Media Islam An-Najah

Sepenggal Episode Perang Uhud untuk Ukhti…

Publikasi: Kamis, 1 Muharram 1434 H / 15 November 2012 04:30
Gemercing suara mata pedang beradu, di iring derap langkah kaki kuda nan terengah-engah membelah kepulan debu yang menyisakan perih di hati. Hiruk pikuk suara saling bersahutan, berusaha menjatuhkan mental lawan. Lantang gema takbir “Allahu Akbar” menggema di padang pasir mengangkasa mengungguli bukit di sekitarnya.
Laju anak panah yang meluncur dari busur menyibak segenap jiwa mencoba mengejar sasarannya, dan satu persatu jatuh tersungkur bersimbah darah meregang nyawa. Tampaklah wajah-wajah ceria memancarkan cahaya iman dalam dada saat menyambut kesyahidannya, namun banyak wajah penuh duka karena mati dalam keingkaran terhadap Allah ‘Azza wa Jalla.
Episode demi episode pun berlalu seiring berputarnya roda waktu. Dan gelombang pasukan Keimanan telah berhasil melibas tentara kebatilan, pelan tapi pasti pasukan berhala pun mulai mundur dan lari meninggalkan medan laga dan mencari selamat dan sembunyi, dan semua ditinggal kecuali yang melekat pada diri.
Pasukan Keimanan semakin hebat mendesak lawan mengejar musuh yang ketakutan sambil mengumpulkan harta rampasan, dan kemenangan serasa sudah ada di hadapan. Hingga suatu ketika bencana itu bermula…… saat sejumlah anggota pasukan mulai melupakan tugasnya dan terbuai dengan kemenangan yang ada di depan mata, terpikat harta yang berserakan di mana-mana, melambai dan memanggil untuk diambil.
Yah…. sekelompok pasukan pemanah yang ditugaskan untuk berjaga di sebuah pos di atas bukit turun meninggalkan posisinya tanpa seizin Sang Panglima, walau komandan sudah mengingatkannya agar tetap di posisi semula apa pun yang terjadi, sesuai yang diperintahkan Panglima jangan pernah meninggalkan puncak bukit kecuali setelah dapat perintah, apa pun yang terjadi baik menang ataupun kalah.
Dan angin segar berhembus menghampiri Khalid, sang panglima perang tentara kekafiran waktu itu, melihat puncak bukit ditinggalkan penjaganya. Dan diputarlah arah pergerakan pasukannya untuk merebut bukit yang menjadi benteng pasukan keimanan dan ternyata tak banyak perlawanan karena tidak ada penjaga selain beberapa orang saja.
Dan alur cerita pun berubah,  pasukan Khalid balik menyerang dari belakang hingga pasukan keimanan kaget bukan kepalang hingga shok dan kewalahan. Panglima ( Rasulullah) pun terluka, dan banyak shahabat yang menemukan kesyahidannya. Kemenangan yang sudah ada di pelupuk mata dalam sekejap hilang entah ke mana, berganti luka bertabur lara………….
Saudariku, mari sejenak menyimak peristiwa itu agar kita bisa ambil pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan. Betapa besar bencana yang bisa muncul akibat kita melalaikan amanah dan meninggalkan pos jaga kita masing-masing. Ketika di perang Uhud maka puncak bukit Uhud adalah bentengnya dan pasukan pemanah yang bertugas jaga, namun saat ini, rumah kita adalah benteng terakhir bagi kita agar bisa menyelamatkan keimanan keluarga, anak-anak penerus generasi.
Senjata yang digunakan musuh tidak semua berupa pedang, belati, senapan, rudal ataupun bom, namun banyak senjata mereka yang sudah masuk mendobrak benteng terakhir kaum muslimin, membombardir rumah mereka, dengan berbagai syubhat  dan syahwat menikam generasi umat islam yang tinggal di dalamnya, dan tanpa kita sadari banyak jiwa anak yang mati walau raga masih utuh dan bergerak lagi, hidup layaknya zombi.
Yang lebih tragis lagi ketika sang komandan penjaga benteng asyik larut mencari dan mengejar harta sehingga lupa dengan posnya. Mereka tinggalkan rumahnya untuk keluar bekerja bersaing bersama suami-suami mereka. Mereka rela menukar kehidupan jiwa anak-anak dengan harta yang tiada seberapa.
Saudariku, jangan pernah meninggalkan rumah untuk mengejar dunia dan meninggalkan anak-anak yang telah diamanahkan Allah untuk dijaga.  Allah sudah memberikan tugas yang berbeda, dan menganugerahi bekal yang berbeda pula, jangan dipaksa untuk sama karena yang akan di dapat adalah bencana. wallahu a’lam. (The losing generation)

Jumat, 07 Desember 2012

.. KISAH NYATA PERJUANGAN SI BOCAH CACAT ...

.

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itula

h yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan.

Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.

Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi "bara api" yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.

Bersiap Mendunia ...

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.

Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.

Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.

Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.

Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh.

Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.

Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya.

Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.

Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.

Orang-orang dengan keterbatasan fisik semacam Qian biasanya tidak mendapat tempat di masyarakat luas. Mereka lebih sering dianggap beban daripada potensi yang terpendam. Itu sebabnya kebanyakan kaum difable (cacat) cenderung tersisih. Tetapi justru Tuhan menghadirkan mereka dalam kehidupan kita untuk mencelikkan ‘kebutaan’ kita akan kebesaran-Nya dalam memakai siapapun juga.

Sesungguhnya, kita berhutang kepada mereka yang tak mau menyerah kepada nasib, kepada keadaan dan kepada apa yang disebut oleh banyak orang sebagai takdir.

Tak ada cacat yang bisa memadamkan semangat hidup yang tetap berkobar bagi manusia yang tak pernah menyerah.: .. EVERYONE IS NUMBER ONE.

Ya, setiap orang adalah nomor satu! Tidak ada yang nomor dua! Semangat takkan pernah padam oleh keadaan selama kita masih belum menyerah!!

Bila yang cacat saja bisa berjuang dan mengalahkan kelemahannya untuk menjadi yang terbaik dan nomor satu, Jika Qian saja mampu, bagaimana dengan kita? mengapa kita yang masih sempurna justru menyerah pada keadaan?


Wallahu a'lam bish-shawab ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
------------------------------------------------
.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....

# SUMBER : http://adhiebonzo.wordpress.com/

Kamis, 06 Desember 2012

Kata - Kata Motifasi

Kata-Kata Bijak dan Motivasi Hidup

"Penundaan layaknya mengubur impian kita sesendok demi sesendok"

"Jangan merasa jadi mangga yg matang, karena sebentar lagi akan busuk..jadilah mangga muda yang selalu berusaha untuk matang"

"Orang berani, selangkah lebih maju dari orang pintar"

"Masalah diciptakan agar manusia berfikir mencari solusi"

"Tahu kapan matahari akan muncul?? disaat malam terasa amat sangat gelap"

"Hidup layaknya kaca depan dan spion mobil..lebih luas menatap jalan ke depan..dan melihat ke belakang hanya untuk memastikan kita telah meninggalkan masa lalu"

"Menggapai impian besar, dimulai dari satu langkah kecil yang berani"
"Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah menang."

"Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda sendiri"

"Pekerjaan yang berat apabila kita menikmati pekerjaan tersebut maka pekerjaan akan menjadi mudah dikerjakan dan memuaskan"

"Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya."

"Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."

"Keberhasilan kita di masa depan lebih penting, daripada kepedihan kita di masa lalu."

"Jangan membiarkan masalah bertumpuk sampai akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikannya"

"Orang yang berpikiran positif, dalam kondisi apapun juga selalu memacu dirinya sendiri ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh kondisi luar, selalu berusaha melihat dari segi positif, dan menjadikan halangan sebagai tantangan untuk maju"

"Orang sukses memiliki kebiasaan melakukan hal yang tidak suka dilakukan oleh orang malas. Orang sukses itu sendiri sebenarnya juga tidak suka melakukannya, tapi ketidaksukaan mereka ditaklukkan oleh kekuatan tujuan mereka".

(bisnis-topp.blogspot.com)